Saat ini pangsa kosmetik natural dan yang berbahan herbal alami telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Meningkatnya keinginan pasar atas produk jenis ini merupakan bentuk dari kepedulian konsumen terhadap isu kesehatan dan lingkungan.
Jadi bahan natural dan bahan-bahan baku alami yang dijadikan komposisi pembuatan kosmetik meningkat tajam permintaannya. Pasar lokal atau pasar dosmetik juga sangat banyak peminatnya, begitu pasar eksport yang sangat luas peluangnya.
Meskipun besar apresiasi penggunaan bahan alami berkelanjutan dalam formulasi kosmetik, konsumen juga melihat pencemaran atau ketertanggungjawaban dari semua rantai faktor produksi.
Sehingga hal tersebut menjadi penggerak dan tantangan industri untuk menciptakan produk dan kemasan ramah lingkungan dan lebih mengutamakan etika kemanusian.
Nanoteknologi herbal dirasa mampu menjawab tantangan itu, untuk memberikan “formulasi yang ramah lingkunngan” juga sangat efektif untuk pengunanya terutama wanita dalam jangka waktu yang lama alias (permanen).
Pasar ekspor yang sangat terbuka lebar, jika dalam banyak hal kosmetik yang mempunyai rantai diprouksi telah memenuhi peryaratan yang ada. Potensi pasar ekspor kosmetik dari Indonesia yang berbahan herbal dapat dan bisa “GO INTERNASIONAL“.
Nanoteknologi dirasa juga sangat ramah linkungan dalam setiap unsur rantai produksi, dengan kemasan yang modern juga bisa mengangkat citra “BRAND” yang siap meraih pangsa eksport.
Menurut tren Uni Eropa, kosmetik natural diartikan sebagai produk yang dibuatnya menggunakan bahan alami seperti tumbuhan, mineral, atau minyak dengan tujuan untuk mengganti atau mengurangi bahan sintetis petrokimia, paraben dan rekayasa genetika lainya.
Non-Genetically Modified Organisms (GMOs). Pendapat lain juga menyerukan pentingnya
pemrosesan kosmetik natural hendaknya mengikuti proses manufaktur resmi dan faedah
keberlanjutan. Namun secara resmi definisi kosmetik di Uni Eropa belum ditetapkan karena menurut pedoman Uni Eropa definisi kosmetik hanyalah aman dan mengikuti standar perlindungan konsumen.
Pemerintahan Eropa sendiri belum menentukan kapan suatu produk dianggap “alami” atau
“organik” Directive 76/768 / EEC11.
Peluang atas definisi kosmetik natural ini tentunya memberikan dampak sangat besar bagi
negara-negara berkembang penghasil bahan alami. Pasar kosmetik natural di Eropa bernilai
USD 3,65 miliar pada tahun 2018 dengan, pangsa pasar sebanyak 5% di Eropa ( CBI, Market
Information 2020).
Segmen yang cukup dinamis dari pasar perawatan pribadi di Prancis. Di Eropa, penjualan kosmetik alami dan organik mengalami pertumbuhan 7% tahun selama 5 tahun terakhir dan diperkirakan mencapai angka 5 miliar euro pada tahun 2012.
Dengan ini Pasar kosmetik Eropa memberikan peluang yang baik bagi eksportir bahan alami dari
negara berkembang. Grafik di atas menunjukan kenaikan bertahap dari tahun 2013 sampai tahun 2018 untuk pasar Eropa dan akan tetap tumbuh hingga tahun 2013, dengan proyeksi produk kosmetik dan perlengkapan mandi akan tetap tumbuh dalam beberapa tahun mendatang.
Mengenal sektor kosmetik natural permintaan pasar eropa yang cukup tinggi, maka cukup untuk mengetahui variasi permintaan kosmetik natural.
Berikut adalah kategori permintaan bahan alami
dari Eropa. Produk perawatan kulit menduduki peringkat pertama dengan pangsa pasar sernilai 21,63
miliar Euro. Dalam lingkup bahan alami bahan yang digunakan umumnya adalah minyak nabati
dan diklasifikasikan menurut fungsinya seperti; pelembab krim, bubuk, minyak esensial yang digunakan sebagai wewangian, toner, dan ekstrak nabati sebagai serum.
Produk perawatan rambut merupakan produkterbesar ketiga karena produk yang dikategorikan
secara kerja dan fungsinya adalah untuk menghilangkan benda-benda dari rambut seperti,
sampo, kondisioner tanpa bilas gel rambut, dan minyak esensial.
Contoh bahan alami yang digunakan seperti Minyak argan, minyak kelapa, dan lidah buaya yang terkenal dengan khasiatnutrisi rambut. Kategori lainya untuk perlengkapan mandi dan rangkaian produk wajah seperti, scrub wajah,toner, krim matahari, gel wajah, serum, pasta gigi,
obat kumur, dan produk pemutih, perawatan kulit yang cukup menyumbang hampir sekitar 70%
dari total penjualan kosmetik Eropa dan produk pemutih.
Dari data yang dipaparkan CBI Berikut adalah beberapa bahan alami tren di Uni Eropa:
- Minyak dan Lemak Nabati seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak bunga matahari, minyak sawit, minyak rapeseed, minyak rami, minyak alpukat dan minyak zaitun, shea butter, kakao butter, minyak babassu, illipé butter.
- Minyak esensial, minyak oleoresin, dan minyak peculi (bahan campuran parfum), merupakan minyak yang dihasilkan dari penyulingan dan memiliki aroma khas yang bermanfaat sebagai pengharum ruangan dan tubuh, kosmetik bagi konsumen yang memiliki kulit sensitif dan aromaterapi.
- Minyak dari Saps dan ekstrak yang digunakan dalam kosmetik akan terus meningkat di tahun- tahun mendatang. Bahan ini menuai permintaan tinggi dikarenakan khasiat antioksidan dan antimikroba seperti: Artemisia, Black tea extract, Acerola fruits,dry extract, Buckwheat extract, Burdock root extract, Calendula extract, Cane sugar bio, Crystalline ice plant, Fennel fruits, Ginkgo extract, Goldenrod extract, Lemon grass extract, dan sebagainya.
- Tingginya Minat minyak ekstrak untuk anti penuaan merebak seperti aloe vera, sugar cane, lemon, liquorice, myrrh, pomegranate, pineapple, dan pepaya.
- Pewarna alami semakin dicari oleh perusahaan kosmetik notabene sebagai pewarna rambut seperti Kamomil, Jelatang, Henna, Kunyit, Kembang sepatu, Spirulina, Cendana , Acai, Alpukat, Hibiscus, Paprika.
- Permintaan bahan mentah juga mulai berkembang saat ini dan akan tumbuh dimasa depan seperti: Apple water, Clover honey, Comb honey, Common horsetail, Green tea, Honey,
- Lavender, Lavender water, Magroid flower, Nettle, Orange flower water, Rosemary, Sandalwood water, Spring Flower honey.
Negara-Negara Market Leader untuk pangsa pasar kosmetik.
- Jeman menjadi leader dalam pangsa pasar kosmetik dan negara ini memegang hampir 35% dari pangsa pasar dengan nilai € 1,3 Miliar yang menjadikan potensi bagi negara berkembang untuk bekerjasama dengan Jerman.
- Prancis menduduki peringkat kedua dengan pangsa pasar bernilai € 11,4 Miliar, Tidak hanya itu perusahaan tersebut sudah membuka jalan untuk beralihdalam penggunaan produk bahan alami.
- Belanda menduduki posisi ketiga dengan pangsa pasar bernilai € 2,8 miliar dikarenakan Belanda merupakan importir oil dan lemak dan mentega yang digunakan untuk produk perawatan. Belanda merupakan tujuan dari ekspor bahan alami oleh para exportir dari negara berkembang seperti Indonesia.
- Italia menduduki posisi ke 4 dan mengimpor bahan baku minyak kelapa dan babassu. Dengan pangsa pasar senilai € 425 juta dengan pasar bahan alami sebesar €10,5 Triliun.
- Spanyol dengan € 7,1 triliun dalam pasar kosmetik serta € 69, 3 juta memegang pasar kosmetik natural membuat negara ini menduduki posisi ke 5. Y ang cukup menarik dari negara ini adalah karena pertumbuhan atas bahan natural permintaan dari tahun ke tahun. Spanyol yang menjadi entry point bagi ekspor.
Baca juga: Type pengusaha apakah Anda?
Ayo!!! kapan lagi kamu bisa membuat suatu produk dari bahan alami dan natural serta mempunyai nanoteknologi yang bisa menjual atau mengekspor produk kosmetik kamu. Menjadi pengusaha sukses adalah jika kita sudah mau terjun langsung dan jeli melihat peluang dan potensi pasar yang besar.
Salam Sukses.
Sumber: kemenlu