Secara keseluruhan, pasar perawatan kulit Indonesia didominasi oleh perawatan wajah, yang mencakup sekitar 57% dari total pangsa pasar . Konsumen memprioritaskan segmen ini karena informasi yang tersedia dengan mudah, kemudahan akses, dan semakin banyaknya rangkaian produk perawatan wajah.
Rata-rata pengeluaran wanita Indonesia untuk skincare memang sulit ditentukan karena tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, pendapatan, jenis kulit, dan concern yang ingin diatasi.
Namun, berdasarkan beberapa survei dan studi, berikut kisaran harga yang biasa dikeluarkan wanita Indonesia untuk skincare:
- Rp50.000 – Rp100.000: Ini adalah kategori paling umum, dengan produk-produk basic seperti pembersih wajah, toner, pelembab, dan sunscreen. Cocok untuk pemula atau yang memiliki kulit sensitif.
- Rp100.000 – Rp250.000: Di kategori ini, mulai terdapat produk dengan kandungan lebih aktif, seperti serum, essence, dan masker. Cocok untuk mengatasi masalah kulit tertentu, seperti jerawat, kusam, atau flek hitam.
- Rp250.000 – Rp500.000: Produk di kategori ini umumnya lebih premium dengan teknologi dan kandungan yang lebih advanced. Cocok untuk anti-aging, mencerahkan, atau memudarkan bekas jerawat.
- Di atas Rp500.000: Ini adalah kategori skincare luxury dengan harga yang cukup tinggi. Biasanya mengandung bahan-bahan yang sangat rare atau teknologi terkini.
Harga jual skincare untuk produk yang tepat dan laku dipasaran?
Menentukan harga jual skincare yang tepat itu penting untuk memastikan keuntungan bisnis kamu dan menarik konsumen. Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan harga jual skincare:
1. Biaya Produksi:
- Hitung semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk, termasuk bahan baku, pengemasan, label, dan biaya overhead lainnya.
- Gunakan metode costing yang sesuai, seperti HPP (Harga Pokok Penjualan) atau ABC Costing.
2. Target Keuntungan:
- Tentukan berapa keuntungan yang ingin kamu dapatkan dari penjualan produk.
- Keuntungan ini bisa bervariasi tergantung pada jenis produk, target pasar, dan strategi bisnis kamu.
3. Harga Kompetitor:
- Lakukan riset untuk mengetahui harga produk skincare sejenis di pasaran.
- Pertimbangkan harga produk dari brand lain dengan kualitas dan target pasar yang mirip dengan produk kamu.
4. Nilai Produk:
- Pertimbangkan nilai dan manfaat yang ditawarkan produk kamu kepada konsumen.
- Produk dengan bahan baku premium, teknologi canggih, atau manfaat yang unik bisa dihargai lebih tinggi.
5. Target Pasar:
- Sesuaikan harga dengan target pasar kamu.
- Konsumen dengan daya beli tinggi mungkin bersedia membayar lebih untuk produk premium, sedangkan konsumen dengan daya beli terbatas mungkin lebih memilih produk yang lebih murah.
6. Strategi Branding:
- Jika kamu membangun brand premium, harga jual yang lebih tinggi dapat mendukung citra brand tersebut.
- Sebaliknya, harga yang lebih murah dapat menarik konsumen yang mencari value for money.
Beberapa metode umum untuk menentukan harga jual skincare:
- Markup Pricing: Menambahkan persentase markup pada biaya produksi untuk mendapatkan harga jual.
- Keystone Pricing: Menetapkan harga jual dua kali lipat dari biaya produksi.
- Value-Based Pricing: Menentukan harga berdasarkan nilai yang dirasakan konsumen terhadap produk.
- Competitive Pricing: Menetapkan harga berdasarkan harga produk kompetitor.
Berikut beberapa tips tambahan:
- Lakukan uji pasar untuk mengetahui respon konsumen terhadap harga yang kamu tentukan.
- Tawarkan diskon atau promo untuk menarik konsumen baru dan meningkatkan penjualan.
- Pertimbangkan untuk menawarkan paket produk dengan harga yang lebih hemat.
- Pantau tren pasar dan sesuaikan harga jual secara berkala.
Ingatlah bahwa harga jual yang tepat adalah harga yang menguntungkan bagi kamu dan menarik bagi konsumen.